Saturday, November 27, 2010

ania masuk ke kamarnya mengganti baju. Tampaknya di rumahnya tidak ada orang lain selain kita berdua. Betapa terkejutnya aku... tiba2 Tania keluar kamarnya dengan menggunakan tank top tipis tanpa menggunakan bra sebab terlihat kedua putingnya menggumpal seakan2 ingin keluar dari tank top tersebut. Dia pun mengenakan hot pants yang amat pendek dan ketat seperti yang digunakan pada saat senam. Belahan memiawnya terlihat jelas karena celana nya amat ketat. Tanpa sadar, celana ku tiba2 terasa sempit...
Dengan muka polos Tania bertanya “loh, koq keliatan tegang sih? Jangan2 adek nya ikutan tegang juga nih...” perlahan-lahan Tania berjalan je arahku dan memegang tanganku. Dapat kurasakan lembutnya kulit tangan Tania. Dia pun mengarahkan tanganku dan menyentuhkannya ke belahan memiawnya yang terbalut celana ketat. “basahhh....” kataku.”ini hadiah gw buat lu” katanya. Tanpa berlama-lama kugosok-gosokkan tanganku ke belahan memiawnya sambil meremas2 pantatnya.
“Aaaaahhh... Uhhh...”desahan2 kecil terdengar dari mulutnya yang mungil. Pantatnya sangat kencang, namun terasa empuk. Aku sangat terangsang melihat badannya yang mungil namun berisi terbalut oleh pakaian yang ketat tersebut. Kubuka sleting celanaku lalu kukeluarkan senjataku.
“Don... gede banget...” sahut Tania. Aku berdiri dan menyuruhnya dalam posisi duduk. Aku menggosok2kannya ke belahan memiawnya, rasanya sangat nikmat.. dapat kurasakan licinnya celana senam Tania, apalagi setelah memiawnya basah. “Don... ahhh... terus.. ahhh terusssinn...” desah Tania. Matanya merem melek karena nikmatnya gesekan penisku. Tak lama kemudian Tania mengeluarkan desahan panjang sambil mengeluarkan cairan yang sangat banyak dari kemaluannya. Cairan itu membasahi celananya dan mengalir turun lewat pahanya yang mulus. Saat Tania masih bergetar nikmat karena squirtingnya, aku memegang kepalanya, lalu memasukkan penisku dalam mulut kecilnya.
“mmmmmhhh.... Donnn..”desahnya sambil mengulum penisku. Kusodokkan dalam-dalam penisku hingga menyentuh ujung mulutnya. Tentu saja Tania tersedak, namun aku tetap tak membiarkan mulutnya melepaskan penisku. Terasa air liurnya semakin banyak membasahi penisku. Kulepaskan penisku dari mulutnya, kuberikan waktu Tania untuk bernapas. Dengan mulut yang belepotan air liur, dia mulai menjilati penisku.. tepat di lobang kencingku. “ahhhh Tan... jangan disitu terus... ntar aku cepet keluar....” kataku pelan. Tampaknya Tania mengerti, dia berpindah menjilati bolaku. Dihisapnya naik turun lalu dia berpindah lagi menghisap penisku. Perpaduan jilatan dan hisapannya sangat hebat, Tania seperti seorang artis bokep yang sudah berpengalaman. Lalu dia mengocoknya dengan tangan di campur dengan sedotan2 kecil yang membuatku mengerang keenakan. “Tannn, aku mau keluar niiih....” Dijilati nya ujung penisku ke atas dan ke bawah. dengan sigap mulutnya melepaskan penisku tepat sesaat sebelum maniku muncrat... “Aaaaaaahhhhh... crooot, croot croot” 10 kali lebih aku memuntahkan maniku mengotori wajah dan bibirnya yang merah merona. “iiih Doni jorok... mukaku kok dikotorin gini siiih” sahutnya manja.. tapi sebelum aku sempat berkata2, mulutnya sudah beraksi lagi, menjilati sisa2 sperma di penisku. Penisku benar2 basah oleh air liurnya, setelah penisku bersih, dia menelan habis semua mani ku.

“Tan... kamu hebat banget... kamu sering ya ngelakuin ML?” tanyaku sambil terduduk lemas.
“mmm, kalo menurut kamu Don?
“yaa habis kamu udah kaya pemain2 bokep yg biasa ada di film2. Tau apa yang aku mau... dan lagi... aku denger gosip di sekolah kita...”

No comments:

Post a Comment