Tak lama aku mendengar suara pintu. Adik iparku sudah pulang. Tumben pulang sebelum jam 11. Aku mendengar suara air di kamar mandi, tak lama kemudian adik iparku masuk ke kamarnya. Mungkin sudah akan tidur. Aku sendiri masi tersiksa gairah. Sambil membayangkan wajah suamiku, aku mulai mengusap2 daerah sensitifku. Aku meremas2 payudaraku sambil menahan suara supaya tidak keluar dari mulutku. Cairan kenikmatan mulai membasahi vaginaku, tak sengaja aku mendesah. Tiba2 aku mendengar suara pintu kamarku diketuk. Sedikit terkejut aku merapikan pakaian tidurku, lalu membuka pintu. Di depan pintu aku melihat adik iparku bertelanjang dada, hanya mengenakan celana sebatas lutut. Terheran aku melihatnya berdiri ci depan pintuku.
"Ada apa?" tanyaku.
"Tadi aku dengar kamu mendesah"
Aku terdiam. Memang tak bisa kubantah. Mungkin dia terganggu.
"Maaf" kataku sambil menutup pintu.
Belum sempat pintu tertutup, tangan adik iparku menahan lajunya pintu. Dengan heran aku melihatnya.
Tanpa basa basi dia melingkarkan tangannya di pinggangku dan melumat bibirku. Masih terkejut tapi aneh nya tubuhku tak berusaha melawan. Perlahan2 kami bergerak ke arah ranjang masih sambil berciuman. Tangannya sudah berada di dalam pakaian tidurku, meremas2 payudaraku. Kemudian dengan satu tangannya, dia membimbing tanganku ke penisnya. Saat penisnya berada dalam genggamanku, aku terkejut. Untuk usia 21 tahun, adik iparku ternyata punya penis yang lebih besar dari milik suamiku. Panjang dan diameternya jauh lebih besar dari milik suamiku. Penis yang dalam genggamanku kini sudah sangat keras. Aku pun sudah sangat teransang dengan keadaan seperti ini. Akal sehatku sudah dikuasai birahi.
Dengan lembut aku dinaikkan ke ranjang dan ditelanjangi. Lalu dia sendiri melepas celana dan boxer nya. Tampak penis perkasa yang sedikit bengkok sudah berdiri dengan kaku. Aku hanya bisa pasrah dan berharap supayan penisnya bisa cepat2 masuk ke vaginaku. Ternyata adik iparku cukup pandai memanjakan wanita. Setelah menjilat puting susuku, kini dia meng oral ku. Aku mendesah nikmat.
"Ah.. Ah.. Uhh.."
Memang jilatannya tidak selihai suamiku, tapi aku berharap dengan penis besar itu, aku bisa terpuaskan.
Setelah menjilati vaginaku, dia menyodorkan penisnya ke wajhku. Pelan2 aku menjilat kepala penisnya yang sudah mengeluarkan cairan bening. Lalu aku memasukan penisnya kedalam mulutku. Sambil menghisap aku mengocok penisnya. Dia juga mendesah nikmat. Desahannya membuat gairahku semakin terbakar. Tak tahan lagi, aku menyudahi service oralku. Dia pun mengerti. Aku dibaringkan dan dia memasukkan penisnya ke dalam liang kenikmatanku. Gerakannya sangat pelas, mungkin takut menyakitiku.
"Sakit?" tanya adik iparku
"Nga.." jawabku
Selain desahan, hanya komunikasi singkat namun jelas yang keluar dari mulut kita.
Saat penisnya sudah benar2 masuk ke vaginaku yang basah, dia mulai menggoyang pinggulnya maju mundur. Penisnya melesak keluar masuk vaginaku.
Aku mendesah nikmat. Penisnya lebih nikmat dari penis suamiku. Kemudian goyangnya makin liar, makin cepat, makin kasar. Aku makin menikmati goyangan seperti ini.
Tak lama setelah goyangan kasar ini, aku orgasme. Selang beberapa detik kemudian aku merasakan dia memompa air maninya ke dalam vaginaku. Aku benar2 terpuaskan oleh penis adik iparku. Malam itu aku bercinta 2x dengan nya. Dan setiap hari selama suamiku masi diluar kota, dia tidur denganku. Kami bercinta hebat sebelum tidur. Sampai saat ini, jika suami tidak ada,d ia sering mencuri kesempatan. Di siang hari saat suamiku masi bekerja, adik iparku pulang dan menyetubuhi aku.
Aku, dengan status hypersex, tidak akan keberatan, bahkan dengan senang hati menerima penis yang mampu memuaskan hasrat sex ku.
No comments:
Post a Comment