Saturday, November 27, 2010

Seketika Adi bangkit berlutut dan melepaskan kulumannya dari buahdada Dedeh. Batang
nya yang telah sepenuhnya tegang itu ditempelkan diantara buah dada Dedeh yang montok
dan digesek-gesekkan turun-naik . Dedeh mula-mula bingung, tapi kemudian mengimbangi dengan
menekan kedua buahdadanya hingga batang ****** itu terjepit diantaranya.
Hal ini semakin menambah kenikmatan bagi Adi yang semakin giat mengesekkan batang nya.
Demikian juga dengan Dedeh yang baru pertama melakukan posisi itu, dirasakan ada sensasi
lain batang ****** lelaki mengesek-gesek diantara belahan dadanya. Sementara itu Adi juga
merasakan sensasi yang sama, sehingga tidak beberapa lama kemudian Adi merasa bahwa ia akan
segera orgasme, maka dipercepat kocokannya dan tanpa bisa dicegah muncratlah cairan hangat
dari lubang nya yang masih terjepit diantara buahdada Dedeh.
"Ahhhhc…hhhhhggghhh… !" rintih Adi sambil melepaskan hasratnya. Sesaat Adi merasa
persendiannya meregang oleh perasaan nikmat yang beberapa detik dirasakan.
Dedeh terkejut tidak menyadari pemuda itu telah orgasme. Dedeh baru sadar ketika dadanya
yang menjepit batang ****** itu dilumuri cairan hangat yang sebagian lagi memerciki leher
dan dagunya.
"Hi hi.. sudah keluar ya den ? " kata Dedeh terkikik melihat batang ****** pemuda itu
menumpahkan lahar panasnya diantara jepitan buahdadanya.
Tapi jepitan buahdadanya pada batang ****** itu tidak dilepaskan, Dedeh juga merasakan
nikmat ketika seputar dadanya terasa hangat oleh percikan cairan putih kental yang
dikeluarkan ****** pemuda itu
"Habis jepitan kamu enak sekali" jawab Adi menutupi rasa malunya.
Sebenarnya posisi itu dilakukan reflek saja ketika dirasakan mendekati orgasme. Dia
tiba-tiba teringat film porno yang pernah ditonton dan ingin mempraktekkannya, dengan hasil
nikmat yang luar biasa.
Keduanya kemudian terduduk. Dedeh sibuk membersihkan lumuran sperma didadanya dengan melap
pada kainnya yang sudah terlanjur terkena. Nafasnya masih memburu. Sementara Adi masih
mengatur nafasnya sambil membersihkan batang nya yang masih separuh tegang. Nampak
keduanya masih bernafsu untuk meneruskan ronde selanjutnya.
Terutama Dedeh, yang nafsunya belum terlampiaskan, yang lalu bangkit berdiri dan segera
membuka kainnya sambil mengeraikan rambutnya yang panjang. Adi penatap perempuan itu yang
cuma memakai celana dalam. Tubuh telanjang Dedeh memang semakin terlihat menggairahkan.
Postur tubuhnya sedang saja dengan kulit putih khas gadis Sunda. Lekukan-lekukan ditubuhnya
itulah yang membuat birahi lelaki langsung "konak". Buahdadanya menggantung padat berisi
dengan puting kemerahan dikedua puncaknya, serta pinggang yang ramping dan pinggul yang
montok.
Kakinya dihiasi paha yang berisi dan betis yang ramping mulus. Semuanya, meski Dedeh gadis
desa, terkesan terawat.
Apalagi ketika Dedeh membuka celana dalamnya, semakin jelasnya keseksian perempuan itu.
Terpampanglah dengan jelas pangkal paha dengan bulu jembut menghitam lebat, kontras dengan
kulitnya yang putih. Bulu jembut itu tidak hanya tumbuh diseputar pangkal pahanya tapi
merebak tipis keatas hingga kesekitar pusarnya.
Adi menelan ludah, perlahan batang nya mulai bangkit. Hal itu memang yang dimaksud
Dedeh untuk segera menaikkan nafsu pemuda itu.
"Tubuh kamu bagus betul, mengairahkan" kata Adi sambil menelan ludah dan segera bangkit
berdiri hingga mereka saling berhadapan.
Batang ****** Adi yang telah tegang mengacung bebas yang segera ditangkap tangan Dedeh dan
diremas-remasnya. Demikian juga dengan Adi. Tangannya segera menggerayangi buahdada ranum
yang mempesonanya. Sementara tangan yang satunya menyusuri keselangkangan Dedeh. Dirabanya
bulu jembut itu yang lebat dan hitam itu. Dan sesuatu dibaliknya pastilah lebih
menggairahkan.
Dedeh mendesah ketika jemari pemuda itu mulai merambahi bagian-bagian sensitifnya, lalu
mereka saling berciuman kembali untuk semakin menaikkan nafsu masing-masing.
"Oh den….., terus den…ah..!" rintih Dedeh kian bernafsu ketika jemari Adi mulai menyusup
keselangkangannya dan menyentuh bibir nya yang telah basah.
Dengan ujung jarinya disusupkan kebelahan Dedeh yang telah merenggangkan kedua
pahanya.
Kembali Adi ingin mempraktekkan film porno yang pernah ditontonnya. Disuruhnya Dedeh untuk
berbaring terlentang sedangkan ia berada diatasnya. Kepalanya tepat diatas selangkangan
Dedeh dan selangkangannya diatas kepala Dedeh.
Dedeh mula-mula bingung. Didepan mukanya batang ****** yang mengacung menggantung tegang
seolah mau menghujamnya. Dengan polos batang ****** itu cuma diremas-remas. Tubuh Dedeh
bergetar ketika dirasakan tangan, mulut dan lidah Adi mulai menjelajahi bibir nya
dengan penuh nafsu.
Memang Adi mulai merambah lembah dipangkal paha wanita itu. Disibakkannya bulu jembut yang
melingkari lubang diselangkangan Dedeh. Matanya nanar melihat kemaluan perempuan
untuk yang pertama. Belahan itu terlihat lembab dan ketika dengan jemarinya dikuakkan,
terlihatlah yang putih kemerahan telah basah. Dengan tidak sabar dicium dan
dijilatinya belahan itu. Harum.
"Ah…den, geli…." Rintih Dedeh menikmati sentuhan lidah pada nya yang belum pernah
dirasakan sebelumnya.
Sudin suaminya dalam bercinta tidak memakai teknik macam-macam, mencium bibir, meraba dada,
lalu langsung memasukan batang ****** kedalam nya. Dan gayanya itu-itu juga, Sudin
diatas, Dedeh dibawah. Beberapa menit kemudian Sudin keluar tanpa memperdulikan apakah
istrinya juga puas. Selama Dedeh menikah dia belum pernah merasakan dan tahu tentang orgasme.
Karena itu apa yang dilakukan Adi terhadapnya merupakan pengalaman pertama yang sangat
menggairahkan. Sekarang bukan Dedeh yang mengajari Adi tapi sebaliknya Adi yang pegang
kendali.
'Ayo dong De, manukku dihisap" kata Adi ketika dirasakannya Dedeh hanya memegang dan
meremasi nya saja.
Dedeh tertegun, ia belum pernah melakukannya, tapi keinginan tahunya lebih besar untuk
mencoba. Perlahan didekatkan batang ****** dalam genggaman tangannya yang telah tegang itu
kemulutnya yang terbuka. Terasa asing ketika kepala ****** yang keras dan kecoklatan itu
menyentuh bibirnya.
" Pakai lidahnya De, jilati" perintah Adi.
Dedeh menuruti, ujung lidahnya perlahan dijulurkan menyentuh kepala ****** dan mulai
menjilati.
"Ah.. ya terus De begitu, nikmat euy!" desah Adi diantara kesibukannya merambah hutan lebat
berdanau hangat.
Sentuhan lidah Dedeh terasa nikmat, tapi Adi ingin yang lebih hot. Maka diturunkan
pinggulnya hingga batang nya itu semakin masuk kemulut Dedeh.
Dedeh menyambutnya dengan membuka mulutnya lebih lebar hingga kepala ****** yang besar itu
masuk semua kedalam mulutnya yang kecil. Digunakan lidahnya untuk mengelitik dan menghisap
kepala ****** itu yang membuat Adi menggerinjal kenikmatan.
Dedeh ternyata cepat belajar. Kini mulut dan lidahnya semakin aktif mengulum dan menjilati
batang ****** pemuda itu, meski masih kaku tapi tetap dirasakan Adi nikmatnya luar biasa.
Dedeh juga merasakan sensasi lain dalam melakukannya, mengingatkannya sewaktu mengulum es
lilin, disamping juga nikmat yang dirasakan dari jilatan lidah Adi di lubang nya.
Mulut mereka terus melakukan tugasnya masing-masing. Keduanya sama-sama belum pengalaman
melakukannya, karenanya buat mereka sensasi yang dirasakan sangat luar biasa.
Adi yang berencana hanya dua hari dirumah bibinya bertekad selama mungkin tinggal dirumah
bibinya untuk dapat terus bercinta dengan perempuan yang telah membuatnya kepelet. Sepuluh
kali sehari juga dia sanggup melakukan. Dia merasa tidak rugi keperjakaannya hilang oleh
perempuan ini.
Demikian juga dengan Dedeh, pengalaman yang tengah dialami kini telah membuatnya mabuk
kepayang. Belum pernah selama ini dia merasakan nikmat yang sangat mengebu saat bercinta
seperti sekarang. Kulumanan dan jilatannya pada batang ****** dan lubang nya yang
dijilati mulut pemuda itu membuat seluruh tubuhnya bergetar dialiri setrum kenikmatan yang
memabukkan. Hingga gairahnya semakin meninggi dan tanpa disadari orgasme yang belum pernah
dirasakan melandanya.
"Aduh gusti..! Achh..!" desahnya parau ketika dirasakan sesuatu didalam nya
berdesir-desir dan menjalar keseluruh tubuhnya mendatangkan kenikmatan luar biasa yang belum
pernah dirasakan. Tiba-tiba tubuh Dedeh menjadi sangat sensitif mengerinjal kegelian
menerima jilatan mulut Adi, hingga ditolaknya tubuh pemuda itu dari atas tubuhnya.
"Hi..hi geli ah!…" desisnya menahan tawa.
Adi bingung menanggapi kelakuan Dedeh, dia juga sama bodohnya.
" Eh kenapa sih ?" tanyanya bingung melihat Dedeh yang berbaring meringkuk mendekapkan kedua
tangannya kedada sambil senyum-senyum.
" Engga tahu ya, perasaan tadi mau pipis tapi cuma terasa keluar didalam dan tiba-tiba
kerasa geli semua" jawabnya juga bingung.
"Oh begitu, itu artinya kamu tadi orgasme" kata Adi setelah menganalisa jawaban Dedeh.
"Orgasme ?, apa itu ?" tanya Dedeh masih bingung.
" Itu sama seperti saya tadi keluarin air mani" jawab Adi.
" Oh begitu, tapi kok ngga keluar keluar airnya ?" tanyanya lagi
" Itu karena Eceu perempuan, keluarnya didalaem" jawab Adi sekenanya, soalnya dia juga
kurang paham masalah itu disamping nafsunya masih tinggi belum terlampiaskan.
"Ayo atuh dilanjutkan, si otong masih ngaceng nih" ajak Adi sambil mengacungkan batang
nya yang memang masih tegang.
Dedeh tersenyum penuh arti langsung berbaring celentang dengan kaki ditekuk dan kedua
pahanya mengangkang. Rambutnya yang panjang tergerai di atas kasur. Adi segera pengatur
posisi diatas tubuh Dedeh. Rupanya Adi ingin segera melakukan hubungan sex yang sebenarnya.

Dengan berdebar diarahkan batang nya kelubang Dedeh yang sudah basah. Tubuhnya
berdesir ketika kepala nya menyentuh bibir yang telah merekah.
"Ahhh..!" desis Dedeh merasakan nikmat sentuhan dan selusuran kepala ****** Adi yang besar
di lubang nya yang sempit. Adi perlahan mendorong pinggulnya hingga kepala nya
semakin meyelusup kebelahan yang telah basah itu.
"Ah..den terus masukin" desis Dedeh memberi semangat.
Telah beberapa bulan lubang nya tidak disinggahi ****** lelaki hingga debaran yang
dirasakan seperti pada malam pertama.
Demikian juga dengan Adi, selusuran batang nya pada lubang Dedeh yang lembut
mendatangkan sensasi yang selama ini cuma dia angankan lewat mimpi. Dengan kekuatan penuh
didorongnya batang nya menerobos lubang kenikmatan yang paling dalam.
"Aduh gusti ! " teriak Dedeh tertahan merasakan hujaman batang ****** yang besar dan keras
itu kelubang nya yang sempit.
Memang batang ****** Adi yang besar cukup seret masuk kedalam lubang Dedeh yang
meskipun sudah tidak perawan tapi masih cukup sempit.
Untung cairan didalam lubang Dedeh cukup licin hingga membantu masuknya
batang ****** itu lebih dalam.
"Ah..! enak euy!" desis Adi ketika seluruh batang nya telah tertancap di lubang
Dedeh yang merasa nyeri sedikit pada lubang nya akibat besar dan panjangnya
batang ****** itu. Tapi perasaan nyeri itu tak lama hilang ketika perlahan Adi mulai
mengerakkan batang nya keluar masuk lubang nya.
Dedeh merintih kenikmatan merasakan gesekan di dalam lubang nya, kedua pahanya semakin
diregangkan. Demikian juga dengan Adi, gerakan maju mundur batang nya di dalam
Dedeh betul-betul mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.
Adi merasa semakin bernafsu mengerakkan batang nya yang kian keras dan tegang, hingga
mendatangkan rasa nikmat yang selama ini cuma dihayalkan lewat mimpi. Kini secara nyata ia
melakukan persetubuhan dengan perempuan yang bukan saja cantik dan bertubuh indah, tapi
juga goyangan pinggulnya memberi kenikmatan yang lebih.
Memang Dedeh yang secara tak sadar berusaha mengimbangi gerakan Adi di atasnya,
menggerak-gerakkan pinggulnya bagaikan penari jaipongan. Memutar, kadang menghentak maju.
Hal mana membuat Adi semakin syurr.
"Ah ! De, yeah begitu. Enak sekali!" Desis Adi
"Ayo den, goyang terus biar tuntas" Dedeh juga tidak mau kalah memberi semangat.
Dan mereka semakin hot mengerakkan tubuhnya untuk mencari kenikmatan masing-masing. Mereka
tidak memperdulikan lagi keadaan sekelilingnya, dalam pikiran mereka cuma ada bagaimana
mencapai kenikmatan setinggi mungkin. Tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan
perbuatan mereka dari balik jendela. Sepasang mata yang berbinar penuh nafsu.
Adi mendekap tubuh Dedeh dan membalikkan posisi mereka menjadi Adi di bawah dan Dedeh diatas.
"Ayo De, goyanganya " pinta Adi agar perempuan itu lebih aktif.
Dan Dedeh yang berada diatas menjadi lebih leluasa menggerakkan pinggulnya, bukan hanya naik
turun tapi juga memutar.
" Ah !" desis Adi ketika terasa batang nya bagai dipelintir bila Dedeh memutar
pinggulnya seperti orang sedang mengulek.
Tangan Adi tidak tinggal diam, diremasinya buahdada montok yang menggantung itu sehingga
mendatangka n rangsangan bagi Dedeh.
Tubuh Dedeh menghentak-hentak bagaikan penunggang kuda liar. Belum pernah dia merasa
senikmat ini dalam melakukan sanggama. Semua gerakannya dilakukan secara naluri, karena dia
belum pernah melakukannya dalam
gaya demikian, tapi benar-benar mendatangkan kenikmatan yang sangat.
Demikian juga dengan Adi, pengalaman pertama yang benar-benar tak akan terlupakan.
Mereka terus melakukannya dengan lebih giat. Dedeh yang berada diatas seolah mengendalikan
permainan. Perlahan dia tahu gerakan apa yang mendatangkan nikmat yang lebih buat dirinya
dan juga pemuda itu. Gerakan batang ****** yang besar dan keras didalam lubang nya
telah pula menggesek-gesek kelentitnya, hingga semakin menambah gairahnya.
Perlahan tapi pasti nafsu keduanya semakin tinggi. Adi merasakan batang nya semakin
sensitif. Demikian juga dengan Dedeh yang didalam lubang nya semakin berdenyut nikmat,
sehingga semakin dipercepat goyangannya.
" Ayo De, gayang terus sampai tuntas ! " teriak Adi keenakan dan bersamaan dengan itu batang
nya berdenyut-denyut dan tanpa bisa dicegah memuncratkan cairan kenikmatan didalam
lubang Dedeh.
"…! …..!…. …!"
" Ahhh…..ahh !" desis Adi parau merasakan kenikmatan yang luar biasa.
"Ayo den keluarkan semuanya !" teriak Dedeh yang goyangannya semakin menggila karena
merasakan juga nikmat oleh semburan cairan hangat dari ****** Adi didalam liang nya.
Sehingga tanpa disadari membuatnya mencapai klimaks yang belum pernah dirasakan.
" Duh Gusti !….. nikmat !" desisnya ketika dirasakan otot-otot didalam lubang nya
meregang dan terasa berdesir nikmat. Lebih nikmat dari yang dirasakan sebelumnya, karena
adanya gesekan batang ****** didalamnya.
Tubuh Dedeh ambruk menindih tubuh Adi. Tulang-tulangnya terasa mau copot. Nafasnya memburu
dengan butiran keringat membasahi sekujur tubuhnya. Adi mendekap tubuh telanjang itu.
Nafasnya juga memburu. Mencoba mengingat apa yang barusan dialami, tapi sukar dibayangkan.
Sementara kemaluan mereka masih saling bertaut.
Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh pintu samping yang terbuka. Seketika itu mereka segera
melepaskan dekapan dan membereskan diri. Adi segera meraih kain sarungnya demikian juga
dengan Dedeh segera menutupi tubuhnya dengan kain kebayanya.

No comments:

Post a Comment